By: Andy Rahman
ilustration source by : dictio.id
Sejak
media social terkenal, bermunculan creator-creator yang mulai berkecimpung
di media ini. Baik yang positif dan ada
juga yang negative (kekerasan). Dari banyak platform media social yang ada,
Instagram dan youtube merupakan media yang paling sering digunakan dan aksesnya
yang sangat mudah. Dari sinilah banyak orang-orang yang mendadak viral dan
menjadi terkenal setelah mengupload konten yang mereka buat, baik itu konten
lucu, music ataupun konten-konten lainnya.
Berbicara
mengenai creator dan juga kontennya. Di zaman sekarang banyak creator yang
viral hanya dikarenakan konten yang tidak jelas atau bisa disebut sebagai konten
sampah. Hal seperti ini masih banyak ditiru dan dilakukan sehingga platform
media social sekarang sudah dapat dikatakan media sampah. Banyak bukti dan
alasan yang memperkuat pernyataan itu, salah satunya adalah maraknya konten
prank di youtube. Segelintir orang mungkin menganggap hal ini lucu, namun
banyak orang yang menentang dan menolak dengan tegas mengenai konten seperti
ini.
Dengan
alasan konten, masih banyak creator yang masih melakukannya dan kadang
bertingkah seenaknya tanpa memikirkan perasaan korbannya. Konten seperti ini
sudah sangat sering memakan korban, bukan hanya sekali tapi berkali-kali sampai
ada korbannya yang bunuh diri.
Bukan
hanya prank, ada juga kasus pembullyan lewat media social. Kasus bully yang baru-baru ini terjadi yaitu kasus pembullyan Betrand Peto
Putra Onsu anak angkat Roben Onsu dan Sarwendah. Hal yang menjadi
permasalahannya hanyalah cuplikan video kedekatan Betrand dengan Sarwendah, hal
itulah menjadi bahan bullyan. Banyak
hujatan yang datang kepada mereka berdua, bukan hanya itu , putri Roben Onsu,
Thalia Putri Onsu juga banyak mendapat
hujatan, yang mungkin saja dapat mempengaruhi psikologinya. Mendengar hal ini, Roben Onsu langsung
melaporkan kurang lebih 28 akun media social.
Dari
dua contoh diatas, dikarenakan kebutuhan konten, banyak creator yang mebuat
konten yang sudah bisa dikatakan konten sampah. Hanya karena ingin viral
creator sampai berbuat seperti itu.
Hasilnya banyak pengguna yang merasa tersinggung dan malah menyebabkan
konfilk. Mereka yang tadinya mengangap hal ini bahan lelucon malah membuat
permasalahan baru.
Hal
seperti inilah yang malah menjadi tranding dan menjadi pembicaraan banyak
orang. Buat apa coba?, hanya ingin mendapat kesenangan ? atau malah hanya ingin
mencari sensasi?. Pikirkan dengan bijak memakai otak dan perasaan, bukan pakai
dengkul. Jangan hanya memikirkan bagaimana cara masuk ke-tranding, tapi
pikirkan hal lainnya, apakah kontennya menyimpang atau sudah benar. Jangan lupa
ciptakan konten yang bisa bermanfaat bagi banyak orang bukan yang
merugikan.
Komentar
Posting Komentar