Media social menjadi Bumerang bagi penggunanya




By : Andy Rahman


ilustration by : harapanrakyat.com

Di zaman yang sangat maju sekarang, media online juga ikut berkembang. Bukan hanya itu media online kini menjadi media untuk bersosialisai atau biasa yang kita sebut dengan media social. Media social sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1978 dengan system media papan buletin. Fungsinya sendiri pertama kali untuk bertukar surat elektronik (E-mail), serta berfungsi juga sebagai media unduh dan unggah. Di tahun 1995, muncul yang namanya website Geo Cites. Website ini menyediakan hosting-hosting yang menjadi cikal bakal perkembangan website. Selanjutnya di tahun 1997, muncul jejaring social pertama yaitu sixdegree.com, dan setelah itu muncul lah situs blog pribadi yaitu Blogger. Seiring berkembangnya teknologi banyak jejaring social yang ikut bermunculan, seperti skype, messenger, facebook, instagram, twitter, youtube, tumbrl dan masih banyak lagi yang lainnya.

Melihat dari sejarahnya, kemunculan media online pertama kali dengan ditemukannya jaringan komputer di Amerika Serikat. Fungsi pertama dari jaringan komputer sendiri adalah untuk keperluan militer. Namun, seiring perkembangan teknologi fungsi dari jaringan komputer pun  bertambah, yaitu menjadi penghubung antara 4 situs. Dari sana lah kemudian koneksi computer berubah nama menjadi ARPANET. Beberapa tahun kemudian di berbagai wilayah banyak masyarakat yang tertarik dan ingin menggunakannya. Berdasarkan hal tersebut ARPANET dipecah menjadi 2, yaitu MILNET dan ARPANET.

Fungsi dari kedua jaringan tersebut sangatlah berbeda, MILNET diperuntukkan untuk keperluan militer dan ARPANET diperuntukan untuk segala hal non militer. Setelah beberapa tahun berikutnya, kedua jaringan ini bergabung menjadi satu, yaitu DARFA Internet. Selang beberapa  tahun, DARFA Internet kembali mengalami perubahan dan penyederhanaan, hasilnya yaitu jaringan internet yang biasa kita pakai sekarang ini.

Pengunaan internet mengalami peningkatan, bukan hanya itu banyak media online yang bermunculan  dan penggunanya juga sangat banyak. Pengguna media online dan jejaring social tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, baik itu pengguna internet itu sendiri dan bahkan jejaring sosialnya, seperti facebook, Instagram, twitter ataupun yang lainnya. Seiring perkembangan teknologi, media social juga bisa menjadi boomerang kepada penggunanya. Kesalahan sedikit saja bisa berubah menjadi fatal jika dipersebarluaskan (viral) ataupun sebaliknya. Meskipun ada beberapa hal yang mungkin bagi pengguna lain itu positif, bisa saja menjadi negative jika terjadi kesalahpahaman antar pengguna lainnya.

Dapat dilihat dari beberapa kasus yang telah terjadi, contohnya seperti kasus-kasus prank ojek online (ojol) di youtube. Bagi sebagian orang, hal tersebut bisa dianggap lucu, namun sebagian lagi banyak yang berpendapat negative. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan persepsi antar pengguna media social. Hal-hal seperti inilah yang kadang menjadi boomerang bagi penggunanya, yang tadinya ingin trending malah menjadi bahan cemoohan banyak orang.

Bukan hanya itu saja, isi konten yang ada di media social sekarang bisa dikatakan sampah dan kurang layak disebut sebagai konten kreatif, namun malah hal yang seperti ini yang menjadi tranding terutama di Indonesia. Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa kita harus bijak dalam bermedia social, karena media social sendiri bisa menjadi boomerang bagi penggunanya jika disalahgunakan.  Pikirkan dengan bijak apa yang akan kita posting di media social, sebab sekarang ada istilah jari mu adalah harimau mu.

Komentar